PEMODELAN TSUNAMI BERDASARKAN AMPLITUDO MAKSIMUM HISTORIS GEMPABUMI DI PESISIR JAILOLO SELATAN

Authors

  • Rahim Achmad Universitas Khairun/Pendidikan Fisika
  • Suryani Taib Universitas Khairun/Pendidikan Fisika
  • Rohima Wahyu Ningrum Universitas Khairun/Pendidikan Fisika https://orcid.org/0000-0001-6710-8321
  • Wiwit Suryanto Universitas Gadjah Mada/Geofisika https://orcid.org/0000-0002-6275-7880
  • Marwis Aswan Universitas Pasifik Morotai/Teknik Lingkungan
  • Ramdani Salam Universitas Khairun/Pendidikan Geografi
  • Risky Nuri Amelia Universitas Khairun/Pendidikan Geografi
  • Hesti Hesti Universitas Lampung/Teknik Geofisika
  • Nurhalis Wahidin Universitas Khairun/Manajemen Sumberdaya Perairan

DOI:

https://doi.org/10.23960/jge.v9i3.338

Keywords:

Amplitude, COMCOT, Tsunami, UAV

Abstract

Pangkalan data paleo-tsunami Indonesia mencatat tanggal 28 Juni 1859 terjadi gempabumi kuat di Laut Maluku dengan skala intesitas (MMI) IX dan menyebabkan tsunami di Teluk Sidangoli dengan ketinggian 10 meter. Laut Maluku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi terjadinya bencana tsunami di sekitar wilayah Halmahera termasuk Jailolo Selatan. Melihat adanya potensi bencana tsunami yang besar di wilayah Jailolo Selatan, maka perlu dilakukan strategi perencanaan mitigasi bencana tsunami yakni dengan pemodelan bahaya tsunami. Pemodelan bahaya tsunami dilakukan untuk mengetahui nilai amplitudo maksimum (Run-up) gelombang tsunami dengan menggunakan perhitungan numerik dari sofware Cornell Multi-Grid Coupled Tsunami Model (COMCOT) versi 1.7, nilai jarak maksimum yang dapat ditembus oleh air pasang ke daratan pada pantai yang datar (inundasi), dan nilai sudut kemiringan lereng (slope) dari pengukuran fotogrametri udara Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Hasil Pemetaaan bahaya tsunami menghasilkan nilai amplitudo maksimum (Run-up) setinggi 4 meter dan wilayah yang terdampak akibat gelombang tsunami berjarak (inundasi) sekitar 310 meter dari garis pantai. Nilai rata-rata sudut kemiringan lereng (slope) di pesisir Jailolo Selatan adalah 22,90 dan termasuk lereng curam. Dan slope tipe curam cenderung menyebabkan peningkatan tinggi gelombang saat tsunami mendekati pantai, sehingga gelombang dapat menjadi lebih tinggi.

References

Apandi, T., & Sudana., D. (1980). Peta Geologi Lembar Ternate Maluku Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Aperus, R., Pujiastuti, D., & Billyanto, R. (2016). Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu. Jurnal Fisika Unand, 5(4), 364–370. https://doi.org/10.25077/jfu.5.4.364-370.2016

Ayunda, G., Ismanto, A., Hariyadi, H., Sugianto, D. N., & Helmi, M. (2020). Analisis Penjalaran Run-Up Gelombang Tsunami Menggunakan Pemodelan Numerik 2D di Pesisir Kota Bengkulu. Indonesian Journal of Oceanography, 2(3), 253–260. https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i3.8572

Berryman, K. (2006). Review of Tsunami Hazard and Risk in New Zealand. Institute of Geological and Nuclear Sciences, (September), 139.

Bilek, S. L., & Lay, T. (2002). Tsunami earthquakes possibly widespread manifestations of frictional conditional stability. Geophysical Research Letters, 29(14), 18-1-18–4. https://doi.org/10.1029/2002GL015215

Bryant, E. (2008). Tsunami: The Underrated Hazard (Second edition). Building Standards. Chichester UK: Praxis Publishing, Springer. https://doi.org/10.14778/3425879.3425880

Cardwell, R. K., Isacks, B. L., & Karig, D. E. (1980). The spatial distribution of earthquakes, focal mechanism solutions, and subducted lithosphere in the Philippine and northeastern Indonesian Islands. The Tectonic and Geologic Evolution of Southeast Asian Seas and Islands. Part 1. https://doi.org/10.1029/gm023p0001

Darlan, Y. (1996). Geomorfologi wilayah pesisir. Aplikasi Untuk Penelitian Wilayah Pantai. Bandung, Indonesia.: Pusat Pengembangan Geologi Kelautan.

Darman, H., & Sidi, F. H. 2000. (2000). An Outline of The Geology of Indonesia (Jakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia). Jakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Dilla, S. F. (2022). Pemodelan penjalaran tsunami akibat gempa sebagai upaya mitigasi bencana di wilayah pesisir pantai jember. Fakultas Sains dan Teknologi UIN semarang. Universitas Islam Negeri Walisongo.

Fatimah, A., Djamaluddin, R., Darwisito, S., Mamuaja, J. M., Wantasen, A. S., & Schaduw, J. N. W. (2023). Pemodelan Numerik Tsunami untuk Mengestimasi Waktu Tiba dan Ketinggian Maksimum Gelombang Tsunami di Teluk Amurang. Euler : Jurnal Ilmiah Matematika, Sains Dan Teknologi, 11(1), 8–15. https://doi.org/10.34312/euler.v11i1.19463

Fitch, T. J. (1972). Plate Convergence, Transcurrent Faults, and Internal Deformation Adiacent to Southeast Asia and the Western Pacific. Journal of Geophysical Research, 77(23), 4432–4460. https://doi.org/https://doi.org/10.1029/JB077i023p04432

Hall, R., & Spakman, W. (2015). Mantle structure and tectonic history of SE Asia. Tectonophysics, 658(January), 14–45. https://doi.org/10.1016/j.tecto.2015.07.003

Hanks, T. C., & Kanamori, H. (1979). A Moment Magnitude Scale. Journal of Geophysical Research, 84(9), 2348–2350.

Hariyanto, I. H. (2020). Analisis Ketinggian Gelombang Tsunami Akibat Submarine Landslide (Studi Kasus: Teluk Palu, Sulawesi Tengah). Institut Teknologi Sepuluh November.

Harris, R., & Major, J. (2017). Waves of destruction in the East Indies: The Wichmann catalogue of earthquakes and tsunami in the Indonesian region from 1538 to 1877. Geological Society Special Publication, 441(1), 9–46. https://doi.org/10.1144/SP441.2

Hills, J. G., & Mader, C. L. (1997). Tsunami produced by the impacts of small asteroids. Annals of the New York Academy of Sciences, 822, 381–394. https://doi.org/10.1111/j.1749-6632.1997.tb48352.x

Ibtihaj, I. (2021). Indonesia Paleotsunami Database, Universitas Indonesia. [30 Oktober 2023].

Intergovernmental Oceanographic Commission. (2019). Tsunami Glosary. IOC Technical Series, 85 (Fourth Edi). Paris, UNESCO: Intergovernmental Oceanographic Commission of the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.

Ishimoto, M., & Iida, K. (1939). Observations of Earthquakes Registered with the Micro Seismograph Constructed Recently. Bulletin of the Earthquake Research Institute, 17, 443–478.

Kalay, D. E., Lopulissa, V. F., & Noya, Y. A. (2018). Analisis Kemiringan Lereng Pantai Dan Distribusi Sedimen Pantai Perairan Negeri Waai Kecamatan Salahutu Provinsi Maluku (Coastline Slope Analysis and Sediment Distribution of Waai Village Waters, District of Salahutu, Maluku Province). Triton, 14(1), 10–18. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/286871-analisis-kemiringan-lereng-pantai-dan-di-fb1e72db.pdf

Kurniawan, T., & Laili, A. . (2019). Penentuan Area Terdampak “Ketinggian Maksimum Tsunami†di Pulau Bali Berdasarkan Potensi GempaBumi Pembangkit Tsunami pada Segemen Megathrust Sumba. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 10(1), 93–104.

Madrinovella, I., Widiyantoro, S., & Meilano, I. (2011). Relokasi Hiposenter Gempa Padang 30 September 2009 Menggunakan Metode Double Difference, XVIII(1), 3–10.

Pradjoko, E., Kusuma, T., Setyandito, O., Suroso, A., & Harianto, B. (2015). The Tsunami Run-up Assesment of 1977 Sumba Earthquake in Kuta, Center of Lombok, Indonesia. Procedia Earth and Planetary Science, 14, 9–16. https://doi.org/10.1016/j.proeps.2015.07.079

Pribadi, S., Afnimar, Puspito, N. T., & Ibrahim, G. (2013). Characteristics of earthquake-generated tsunamis in Indonesia based on source parameter analysis. Journal of Mathematical and Fundamental Sciences, 45(2), 189–207. https://doi.org/10.5614/j.math.fund.sci.2013.45.2.8

Ramadhan, A. R., Basuki, N. I., Priadi, B., Sutopo, B., & Bari, A. (2020). Lateritisasi pada Kompleks Melange Area Wailukum, Kabupaten Halmahera Timur. Bulletin of Geology, 4(1), 474–495.

https://doi.org/10.5614/bull.geol.2020.4.1.3.

Satake, K. (2015). Tsunamis (In Treatis). Elsevier, Oxford, second edition edn. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-444-53802-4.00086-5. http://www.sciencedirect. com/sci

Soloviev, S. L., & Go, C. N. (1974). Catalog of tsunamis in western shore of the Pacific Ocean (173-1968). Canada: Nauka Publishing House, Moscow, USSR, Can. Fish. Aquat. Sci. 5077.

Sugianto, D., Nurjaya, I. W., MN Natih, N., & Pandoe, W. W. (2017). Potensi Rendaman Tsunami Di Wilayah Lebak Banten. Jurnal Kelautan Nasional, 12(1), 9. https://doi.org/10.15578/jkn.v12i1.6241

van Zuidam, R. (1985). Aerial Photo-Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphological Mapping. The Hague: Smits Publishers.

Wang, X.; Liu, & P.L.-F. (2007). Numerical simulation of the 2004 Indian Ocean tsunami – Coastal Effects. Journal of Earthquake and Tsunami, 1(3): 273-297.

Wells, D. L., & Coppersmith, K. J. (1994). New empirical relationships among magnitude, rupture length, rupture width, rupture area, and surface displacement. Bulletin - Seismological Society of America, 84(4), 974–1002. https://doi.org/10.1785/BSSA0840040974

What is a Palaeotsunami? (n.d.). Retrieved from https://ptdb.niwa.co.nz/

Wicaksono, I. (2023). Perencanaan Evakuasi Bencana Tsunami Memanfaatkan Teknologi Uav Di Kawasan Wisata Pantai Sepanjang Kabupaten Gunungkidul. Universitas Gadjah Mada.

Widada, S., Darda, I. M., & Satriadi, A. (2022). Identifikasi Wilayah Terdampak Tsunami Berdasarkan Peta Ancaman Tsunami di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Buletin Oseanografi Marina, 11(3), 291–305. https://doi.org/10.14710/buloma.v11i3.44032

Widiwijayanti, C., Tiberi, C., Deplus, C., Diament, M., Mikhailov, V., & Louat, R. (2004). Geodynamic evolution of the northern Molucca Sea area (Eastern Indonesia) constrained by 3-D gravity field inversion. Tectonophysics, 386(3–4), 203–222. https://doi.org/10.1016/j.tecto.2004.05.003

Zaim, Y., Daryono., Sukanta, I. N., Rizal, Y., Aswan., Wahyu, R. O., … Simangunsong, G. (2018). Jejak tsunami masa lalu diantara pangandaran dan cilacap. (M. Riyadi & R. Triyono, Eds.). Jakarta: Pusat Gempabumi dan Tsunami, Kedeputian Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Downloads

Additional Files

Published

2023-11-29

How to Cite

Achmad, R., Taib, S., Ningrum, R. W., Suryanto, W., Aswan, M., Salam, R., … Wahidin, N. (2023). PEMODELAN TSUNAMI BERDASARKAN AMPLITUDO MAKSIMUM HISTORIS GEMPABUMI DI PESISIR JAILOLO SELATAN. JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi), 9(3), 231–247. https://doi.org/10.23960/jge.v9i3.338

Issue

Vol. 9 No. 3 (2023)

Section

Articles

Citation Check

License

Authors/Readers/Third Parties can read, print and download, redistribute or republish the article (e.g. display in a repository), translate the article, download for text and data mining purposes, reuse portions or extracts from the article in other works, sell or re-use for commercial purposes, remix, transform, or build upon the material, they must distribute their contributions under the same license as the original Creative Commons Attribution-NonComercial (CC BY-NC).