ANALISIS RESPON MEDAN MAGNET BUMI BERDASARKAN LINTANG PADA SAAT BADAI GEOMAGNETIK TAHUN 2020

Authors

  • Lailatul Husna Lubis Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Evi Kusumayani Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
  • Yosi Setiawan Bidang Geofisika Potensial, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23960/jge.v8i3.219

Keywords:

geomagnetic storm, geomagnetic field, FFT, solar regular

Abstract

Badai geomagnet terjadi akibat masuknya angin surya berkecepatan tinggi karena lontaran massa korona bersama dengan medan magnet. Badai geomagnet dipercaya membawa dampak besar di lintang tinggi dan semakin menurun sampai ke lintang rendah ekuator magnet. Penelitian ini untuk mengetahui bahwa tidak selamanya respon medan magnet di ekuator yang paling kecil. Penelitian ini menggunakaan data variasi medan magnet bumi dari Stasiun Geofisika Deli Serdang (TUN) dan 5 observatorium magnet bumi dari INTERMAGNET (CKI, PHU, IRT, GNG, CSY) dan badai geomagnetik pada tahun 2020. Pengolahan data variasi harian diawali dengan menghitung FFT dari seluruh sinyal yang terekam pada saat terjadi badai geomagnetik untuk memperoleh nilai SR (solar regular). Selanjutnya pada data variasi harian dari stasiun, nilai SR dihilangkan untuk mendapatkan nilai gangguan dari matahari. Data harian dibagi dalam interval tiga jam. Nilai simpangan maksimum di setiap interval kemudian dihitung pada komponen H dan Z. Hasil analisis menunjukkan bahwa TUN (lintang geomagnetik -3,74°) yang berlokasi di ekuator (lintang paling kecil), respon medan geomagnetik saat terjadi badai geomagnetik tidak menunjukan nilai yang paling kecil. Stasiun yang memberikan respon paling kecil adalah CKI (lintang geomagnetik -21,55°) dan IRT (lintang geogmagnetik 48,12°) kemudian stasiun yang memberikan respon paling tinggi adalah CSY (lintang geomagnetik -80,49°) yang berlokasi di dekat kutub selatan.

References

Agha S. O., A. G. A. (2014). An Espository Study on The Equatorial Electrojet. Journal of Physical and Agricultural Sciences, 2(2).

Baker W. G. & Martyn D. F. (1953). Electric Currents in the Ionosphere: I. The Conductivity, Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Mathematical and Physical Science, 246(913).

Chapman, S. (1951). The Equatorial Electrojet as Detected from the abnormal Electricurrent distribution Above Huancayo, Peru and Elswhere: Arch. Metrol. Geophys. Bioklimatol. A4, 368–390.

Echer, E., Tsurutani, B.T., & Gonzalez, W.D. (2013). interplanetery origins of moderate (-100 nT < Dst <-50 nT geomagnetic stroms during solar cycle 23 (1996-2008). Space Physics, 118, 385–392.

Jankowski, J., & Sucksdorff, C. (1996). Guide for magnetic measurements and observatory practice. Internasional Association of geomagnetism and aeronomy.

Kyoto, D. K. (2021). Data Dst Indeks. http://wdc.kugi.kyotou.ac.jp/dstae/index.

Lapan, P. P. P. S. A. (2021). Badai magnet. Https://Www.Lapan.Go.Id.

Masrury, M. F. I., & Bayu, M. T. F. N. (2018). Analisis Indeks Aktivitas Geomagnet Pada Saat Badai Magnet 13 Oktober 2016. Jurnal Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 5(2).

Santoso, A. (2012). Respon Logitudinal Medan Geomagnet di Sekitar Biak (1.08° LS; 136.05° BT) Saat Badai Geomagnet. Seminar Nasional Fisika.

Santoso, A. (2013). Identifikasi Tipe Badai Geomagnetik Kuat (Dst <-100 nT) Sepanjang Siklus Matahari ke-23 Edisi ke-3. Pusat Sains Antartika, Lapan. (3rd ed.).

Santoso, A. (2016). Analisis Respon Medan Magnet Antara Stasiun di Ekuator Magnet Dan Stasiun Biak Saat Badai Geomagnet Pada Meridian Magnet 210Ëš MM. Jurnal Sains Dirgantara, 13(2).

Santoso, A. (2017). Model Badai Ionosfer Indonesia Trkait Badai Geomagnet. Jurnal Sains Dirgantara, 15(1).

Veenadhari B, A. S. (2006). Space Weather Effects on Low Latitude Geomagnetic Field and Ionospheric Plasma Response. ILWS Workshop, 19–24.

Downloads

Published

2022-11-29

How to Cite

Lubis, L. H., Kusumayani, E., & Setiawan, Y. (2022). ANALISIS RESPON MEDAN MAGNET BUMI BERDASARKAN LINTANG PADA SAAT BADAI GEOMAGNETIK TAHUN 2020. JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi), 8(3), 186–196. https://doi.org/10.23960/jge.v8i3.219

Issue

Section

Articles

Citation Check